وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.” (QS. Lukman: 13)
Nasihat Luqman dalam ayat ini penting untuk diperhatikan para orang tua karena pokok nasihatnya berkenaan perkara terbesar dalam Islam yaitu larangan menyekutukan Allah kemudian dilanjutkan dengan akibat yang akan didapat bila menyekutukan-Nya. Luqman mengawali nasihat ini sebelum nasihat-nasihatnya yang lain di ayat berikutnya; ayat 14-19.
Mengapa Syirik merupakan ‘kedzaliman yang amat besar’? Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di menjelaskan dalam Taisir al-Kariim ar-Rahman fi Tafsir Kalam al Mannan,”Sisi keberadaan syirik sebagai kezhaliman yang sangat besar adalah karena sesungguhnya tidak ada yang lebih keji dan lebih buruk daripada orang yang menyamakan makhluk yang tercipta dari tanah dengan (Allah) Pemilik segala perkara, yang menyamakan manusia yang lemah lagi fakir dari segala sisinya dengan Rabb Yang Maha Sempurna lagi Maha Kaya dari segala sisi-Nya, dan menyamakan orang yang tidak bisa memberikan karunia sebesar biji sawi pun dengan Tuhan yang tidak ada suatu nikmat yang ada pada manusia dalam urusan agama, dunia, akhirat, hati dan jasad mereka melainkan pasti berasal dari-Nya, dan tidak dapat menghilangkan keburukan kecuali Dia.
Apakah ada sesuatu yang lebih besar daripada hal ini? Dan apakah ada yang lebih besar kadzalimannya daripada orang yang diciptakan Allah supaya beribadah kepada-Nya dan mengesakan-Nya, lalu ia pergi dengan jiwanya yang mulia itu, kemudian menempatkannya pada martabat yang paling rendah dan menjadikannya sebagai penyembah sesuatu yang sama sekali tidak menandingi apa-apa?
Oleh karena itu, dia benar-benar telah mendzalimi dirinya dengan kedzaliman yang sangat besar.”
Posting Komentar