Keluarga Dakwah - Jika kita menjaga Allah maka Allah menjaga kemurnian aqidah kita, menjaga dari gejolak nafsu buruk yang menyesatkan, melindungi dari mara bahaya dan dari godaan manusia dan setan. Allah menugaskan malaikat-malaikatNya untuk menjaga kita, empat malaikat menjaga di depan, belakang, kanan dan kiri mereka membentuk benteng yang kokoh di sekelilingi kita untuk menghindarkan kita dari mara bahaya, godaan dan tipu daya setan dan iblis.
"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, dimuka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah." (QS Ar Ra'du : 11)
Dan jika Allah telah menolong hamba-Nya melalui malaikat maka hamba tersebut akan bersabar, bersyukur dan merasakan hikmah dan nikmat dalam musibah yang dialaminya, jiwanya tenang dan bersinar, serta lapang dada, karena hamba tersebut telah mendapati pendamping yang tak pernah kalah, pelindung yang tak pernah tidur dan pemberi petunjuk yang tak pernah sesat.
Orang yang berada dalam penjagaan Allah tidak berarti semua keinginannya selalu dikabulkan oleh Allah dan tidak berarti pula orang yang hidupnya dijaga oleh Allah dia tidak akan menemui tantangan kesulitan dalam hidupnya.
Sunnatullah , kesulitan dan kelapangan tetap berjalan. Jika hamba telah berada dalam penjagaan Allah, maka dunianya dibimbing dan akheratnya diselamatkan, sebaliknya bila hamba tidak dalam penjagaan Allah betapa sengsaranya dia karena tidak mendapat pertolongan dari Allah, hidupnya rugi dan celaka di dunia dan di akhirat.
"Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada orang yang dapat mengalahkan kamu, jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan) maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal." (QS. Ali Imran : 160)
Berdoa dan bertawakal kepada yang menguasai segalanya, yang menyelesaikan urusan demi urusan yang silih berganti, yang meneguhkan hati ketika masalah yang tak terduga mendatangi, yang menguatkan pendirian saat terjepit, yang memberi jalan keluar saat jalan hidup telah buntu.
Satu-satunya jalan yang mengatasi segala kesulitan adalah kembali kepada Allah. Apalagi urusan keadaan nanti di akherat, manusia tampak hina, lemah dan benar-benar butuh bantuan Allah, butuh penjagaan karena tak berguna lagi harta dan kekuasaan, kerabat dan lainnya kecuali setelah Allah memberi izin kepada orang pilihan sehingga hamba dalam naungan penjagaan Allah.
Bisa saja saat di dunia orang pongah dengan kedudukan, semena-mena terhdap hamba sahaya, merasa paling kuat tanpa memerlukan Sang Pencipta. Tapi, tunggu saja balasaan Allah kelak akan lebih pedih dari apa yang dia lakukan ketika di dunia. Wallahu'alam.
Sumber: Majalah Arsada, edisi 86.
Posting Komentar