0
Keutamaan Amar Makruf Nahi Mungkar
Keluarga Dakwah - Keutamaan Amar Makruf Nahi Mungkar

Allah ta'ala berfirman

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. Ali-Imran: 110)

Kalian wahai umat Muhammad adalah sebaik-baik umat dan manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. Kalian memerintahkan kepada yang makruf, yakni perkara apa saja yang diketahui kebaikannyamenurut syariat dan akal. Kalian juga mencegah dari yang mungkar, yakni perkara apa saja yang dikenal keburukannya menurut syariat dan akal. Selain itu, kalian juga membenarkan (beriman) kepada Allah dengan pembenaran yang mantap dan ditopang oleh amal.

Andai ahli kitab(dari kalangan Yahudi dan Nasrani) beriman kepada Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam dan ajaran Rabbnya sebagaimana kalian beriman tentu itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka (ahli kitab) ada orang-orang yang beriman dan membenarkan risalah Muhammad serta melaksanakannya. Tapi jumlah mereka hanyalah sedikit. Kebanyakan dari mereka keluar dari agama Allah dan ketaatan kepada-Nya.

Allah ta'ala berfirman

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. At-Taubah: 71)

Laki-laki dan perempuan yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Sebagian dari mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain. Mereka memerintahkan manusia agar beriman dan beramal shaleh. Mereka juga mencegah manusia dari kekufuran dan kemaksiatan. Mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat dan dimasukkan ke surga-Nya. Dia juga Maha Bijaksana dalam menetapkan syariat dan hukum-hukum-Nya.

Hadis

Abu Said radhiallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, "Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran hendaknya merubahnya dengan tangannya, Jika tidak bisa maka dengan lisannya, jika tidak bisa maka dengan hatinya. Itulah selemah-lemah iman. (HR. Muslim no 49)

Hadis

Nu'man bin Basyir meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, "Perumpamaan suatu kaum yang berdiri di atas hukum-hukum Allah dan yang tergelincir darinya adalah seperti kaum yang berbagi (tempat dalam sebuah perahu. Sebaian mendapat tempat di atas dan sebagian mendapat tempat di bawah. Orang-orang yang berada di bagian bawah jika mengambil air akan melewati orang yang berada di atasnya. Mereka lalu berkata (kepada dirir mereka) andai kita melobangi tempat kita maka tidak lagi menyusahkan orang di atas. Jika mereka (orang di bagian atas) membiarkan mereka dan keinginannya, niscaya mereka semua akan celaka. Jika mereka memperingatkandengan tangan mereka maka mereka selamat dan selamatlah semuanya.(HR. Bukhari: 2493)

KEUTAMAAN AMAR MAKRUF NAHI MUNGKAR

Perdikat sebagai umat terbaik melekat pada umat Muhammad karena beramar makruf nahi mungkar dan beriman kepada Allah

Orang melaksanakan amar makruf nahi mungkar akan dirahmati Allah, diselamatkan dari azab-Nya dan dimasukkan ke surga-Nya.

Kewajiban mencegah kemungkaran melekat pada orang yang melihat dan mampu merubahnya.

Membiarkan kemungkaran merajalela dapat mengakibatkan kerusakaan di muka bumi.

SERI KAJIAN SHAHIH FADHILAH AMAL#15

(Shahih Fadhilah Amal, Syaikh Ali bin Asy-Syuhud, terbitan Aqwam. Hal 67 - 69)

Posting Komentar

 
Top