Keluarga Dakwah - Keutamaan Dakwah
Allah ta'ala berfirman
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (QS. Fushilat: 33)
Tiada satu orang pun yang perkataannya lebih baik dibanding orang yang mendakwahkan tauhid dan ibadah kepada Allah semata. Ia pun beramal shaleh sembari berkata, "Aku termasuk muslimin yang melaksanakan perintah dan syariat Allah."
Ayat tersebut mengandung motifasi untuk berdakwah dan keutamaan ulama yang menyeru kepada-Nya berdasarkan bashiroh (keterangan) yang datang dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam.
Allah ta'ala berfirman
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali- Imran: 104)
Hendaklah diantara kamu wahai orang-orang yang beriman suatu kelompok yang menyeru kepada kebikan dan memerintahkan kepada yang makruf. Makruf yang dimaksud adalah semua perkara kebaikan menurut syariat dan akal. Sedangkan, yang dimaksud mungkar adalah semua perkara keburukan menurut syariat dan akal. Mereka itulah orang-orang yang beruntung mendapatkan syurga.
Hadits
Shalal bin Saad radhiallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda kepada Ali Radhiallahu 'anhu pada perang khaibar, "Pelan-pelanlah hingga engkau sampai di daerah mereka, kemudian, ajaklah mereka masuk islam dan beritahukan kewajiban mereka yang termasuk hak Allah. Demi Allah! Bila Allah memberi petunjuk kepada seseorang lantaran kamu maka itu lebih baik bagimu dari pada mendapatkan unta merah." (HR. Bukhari no 2924 dan Muslim no 2406)
Hadits
Abu Hurairah radhiallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: "Barang siapa menyeru kepada petunjuk maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya. Hal itu tidak meburangi pahala mereka sedikit pun. Barang siapa menyeru kapada kesesatan maka baginya dosa orang yang mengikutinya. Hal itu tidak mengurangi dosa mereka sedikit pun." (HR. Muslim no 2674)
KEUTAMAAN DAKWAH
?Tiada yang lebih baik perkataannya dibanding orang yang mengajak kepada agama Allah.
?Orang yang mengajak dan memerintahkan kepada kebaikan mendapat predikat orang yang beruntung
? Jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang lantaran dakwah seseorang maka lebih baik dari pada ia mendapat unta merah.
? Mendapat pahala seperti pahala orang yang mengikutinya.
SERI KAJIAN SHAHIH FADHILAH AMAL#14
(SHAHIH FADHILAH AMAL, Syaikh Ali bin Nayif Asy-Syuhud. Hal 65-66. Aqwam)
Posting Komentar