Orang-orang yang membenarkan Allah dan rasul-Nya, melaksanakan syariat-Nya dan tidak memcampur keimana dengan kesyirikan; mereka itulah orang-orang yang mendapatkan ketenangan dan keselamatan. Mereka adalah orang-orang yang dibimbing menuju jalan yang benar.
Allah taala berfirman:
"(Ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersulitnya (menyulitkannya) maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, Bahwa tiada Ilah (yang berhak diibadahi) selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim. Maka kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Demikianlah kami selamatkan orang-orang yang beriman." (Al-Anbiya': 87-88)
Ingatlah kisah "pemilik ikan paus", Yunus bin Matta 'Alaihi salam. Pada suatu masa, Allah mengutus Yunus kepada kaumnya. Ia pun berdakwah kepada kaumnya, tapi mereka tidak mau beriman. Lalu, ia mengancam mereka dengan azab, tapi mereka tidak mau bertaubat juga. Akhirnya, Yunus tidak sabar seperti yang Allah perintahkan dalam menghadapi mereka. Ia-pun pergi meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah. Sempit dadanya karena kedurhakaan mereka. Ia mengira bahwa Allah tidak akan membalas atau menghukum karena kepergian tersebut.
Tiadalah Ilah (yang berhak diibadahi), kecuali engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berbuat zalim"
Kami kemudian mengabulkan doanya. Kamipun membebaskannya dari segala kesulitan tersebut. Begitulah Kami menyelamatkan orang-orang yang jujur dalam mengamalkan syariat.
Hadist
Ubadah Radliallahu "anhu meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, " Barang siapa bersaksi bahwa tiada Ilah (yang berhak diibadahi), kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, dan bahwa Isa adalah hamba dan Rasul-Nya dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam dan Ruh dari-Nya, dan Syurga dan Neraka adalah benar, maka Allah akan memasukkannya kedalam syurga berdasarkan amal yang sudah mereka kerjakan," (HR. Bukhari no 3435 dan Muslim no 28)
Hadist
Abu Hurairah Radliallahu "anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: Barang siapa mengucapkan, Tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, baginya kerajan dan pujian, serta Dia mahakuasa atas segala sesuatu, dalam satu hari seratus kali maka baginya (balasan) sebanding pahala membebaskan sepuluh budak, ditulis untuknya seratus kebaikan, dihapus darinya seratus kejahatan, dan ia terjaga dari syaitan pada hari itu sampai sore. Dan tidak ada orang yang membawa amal yang lebih utama dari apa yang ia bawa, kecuali seseorang yang mengerjakan lebih banyak daripada itu". (HR. Bukhari no 6403 dan Muslim no 2691)
Hadist
Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radliallahu "anhu bahwa suatu ketika Mua'dz bin Jabal Radliallahu "anhu membonceng Rasulullah di atas unta. Beliau kemudian bersabda," Wahai Mua'dz" ia berkata, "Saya penuhi panggilanmu dan siap membantumu,wahai Rasulullah"... sampai tiga kali. Beliau kemudian bersabda, " Bila seseorang hamba bersaksi bahwa tiada Ilah (yang berhak diibadahi) kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya maka Allah mengharamkannya masuk Neraka". Ia berkata " Wahai Rasulullah, bolehkah saya menyampaikan hal itu kepada manusia sehingga mereka bergembira" Beliau bersabda, "Kalau begitu mereka akan pasrah (tanpa usaha)." Lalu Muadz mengabarkan hal itu menjelang wafatnya karena khawatir berdosa (menyembunyikan Ilmu)". HR. Bukhari no 128 dan Muslim no 32
Hadist
Abu Hurairoh Radliallahu "anhu bertanya: "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berbahagia mendapatkan syafaatmu pada hari kiamat?" Beliau menjawab: "Sudah aku kira, wahai abu hurairoh. Tak satu orang pun yang menanyakan hadis ini lebih awal darimu. Sebab, aku mellihat antusiasmu terhadap hadits. Orang yang paling berbahagia mendapatkan syafaatku adalah orang yang mengatakan, "Laa ilaaha illallah(tiada ilah yang berhak diibadahi selain Allah) secara iklas dari dalam dirinya." HR. Bukhari no 6570
Hadist
Usman Radliallahu "anhu berkata bahwa Rasulullah bersabda: "Barang siapa mati dan dia mengetahui bahwa tiada ilah (yang berhak diibadhi) kecuali Allah maka ia masuk syurga." HR. Muslim no 26
Hadist
Ya'la berkata bahwa ayahku Syaddad bin Aus, berkata kepadaku, dan saat itu, Ubadah bin Tsamit hadir membenarkannya. Ayahku berkata, "Ketika kami berada di sisi Nabi, beliau bersabda, Apakah diantara kalian ada orang asing? Maksud beliau adalah ahli kitab, "Tidak, Wahai Rasulullah." Beliau kemudian memerintahkan menutup pintu dan bersabda, "Angkatlah tangan kalian dan ucapkanlah Laa ilaaha illallah". Maka kami mengangkat tangan sesaat. Rasulullah kemudian meletakkan tangannya kemudian bersabda, "Segala puji bagi Allah. Ya Allah, Engkau utus aku dangan kalimat ini. Engkau perintahkan aku dengannya. Engkau janjikan aku syurga atasnya dan sesungguhnya Engkau tidak pernah mengingkari janji" Kemudian beliau bersabda, "Bergembiralah karena Allah telah mengampuni kalian." HR. Ahmad no 17121 (hadis hasan)
itulah beberapa keutamaan kalimat tauhid. Mudah-mudahan bermanfaat dan bisa kita Amalkan. Aamiin.
SERI KAJIAN SHAHIH FADHILAH AMAL # 01
(SHAHIH FADHILAH AMAL, Syaikh Ali bin Nayif Asy-Syuhud, hal 19 - 23, Penerbit Aqwam)
Posting Komentar