0
Keutamaan Orang yang Berilmu
Keluarga Dakwah - Keutamaan Orang yang Berilmu

Allah ta'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.Al-Mujadilah: 11)

Wahai orang-orang yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya, serta melaksanakan syariat-Nya, jika sebagian dari kalian diminta melapangkan tempat untuk sebagiaan yang lain dalam suatu majelis maka lapangkanlah, niscaya Allah akan melapangkan untuk kalian di dunia dan di akhirat.

Jika kalian wahai orang yang beriman diminta berdiri dari tempat duduk kalian karena suatu perkara yang mengandung kebaikan bagi kalian maka berdirilah. Niscaya Allah akan akan mengangkat kedudukan orang-orang beriman yang iklas di antara kalian. Dia juga akan mengangkat kedudukan orang yang berilmu beberapa derajat dalam hal pahala dan martabat keridhaan.

Allah Maha Mengetahu semua amal kalian. Tiada yang tersembunyi sedikit pun dari-Nya dan Dia akan memberi balasan dari setiap amal itu.

Allah ta'ala berfirman:

وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَٰلِكَ ۗ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. Fatir: 28)

Orang yang takut kepada Allah dan azab-Nya dengan cara melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan ialah orang-orang yang mengetahui Allah, sifat-sifat-Nya, syariat-Nya, serta kekuasaan-Nya atas segala sesuatu di antaranya semua makhluk-Nya. Ia senantiasa merenungkan nasihat dan pelajaran yang ada pada makhluk-Nya. Itulah para ulama. Sesungguhnya, memberi pahala kepada orang yang taat, serta memaafkan mereka.

Allah ta'ala berfirman:

أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ

(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS. Az-Zummar: 9)

Apakah orang kafir yang senang dengan kekafirannya adalah lebih baik? Ataukah orang yang beribadah dan taat kepada Robb-nya, yang menghabiskan waktu-waktu malamnya untuk qiyamullail dan sujud, takut akan azab akhirat dan mengharap rahmat Rabbnya? Tentu mereka tidak sama. Yang mengetahui perbedaan antara keduanya hanyalah orang yang berakal sehat.

Allah ta'ala berfirman:

وَمَا كُنْتَ تَتْلُو مِنْ قَبْلِهِ مِنْ كِتَابٍ وَلَا تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ ۖ إِذًا لَارْتَابَ الْمُبْطِلُونَ
بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ

Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu). Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim. (QS.Al-'Ankabut: 48 & 49)

Diantara mukjizatmu yang nyata wahai Rasul adalah engkau belum membaca kitab dan menuliskan huruf sebelum Al-qur'an turun kepadamu. Mereka mengetahui hal itu. Andai engkau bisa membaca atau menulis sebelum Al-Qur'an diwahyukan kepadamu, niscaya orang-orang yang menyangkal itu akan ragu. Mereka tentu akan mengatakan, "Ia (Rasulullah) mempelajarinya atau menyalinnya dari kitab-kitab terdahulu."

Tapi, Al-Qur'an adalah ayat-ayat yang nyata dan jelas dalam menunjukkan kebenaran yang dihafal oleh ulama. Orang yang mendustakan ayat-ayat Kami hanyalah orang-orang zolim dan pembangkang. Mereka mengatahui kebenaran namun menyelisihinya.

Hadits

Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu barkata bahwa Rasulullah bersabda, Tidak diperbolehkan hasad kecuali pada dua hal, yaitu orang yang diberi Allah harta lalu ia menghabiskannya dalam kebenaran dan orang yang diberi Allah hikmah (Al-Qur'an) kemudian ia melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari no 1409 dan Muslim no 816)

KEUTAMAAN ORANG YANG BERILMU

?Allah mengangkat derajatnya.

?Memiliki rasa takut kepada Allah.

?Memiliki derajat dengan ketinggian yang jauh bila dibandingkan dengan orang yang jahil.

?Diperbolehkan iri kepada orang yang berilmu, yang mengamalkan ilmunya.

SERI KAJIAN SHAHIH FADHILAH AMAL # 12

(SHAHIH FADHILAH AMAL, Syaikh Ali bin Nayif Asy-Syuhud. Halaman 56 -58. Penerbit Aqwam.

Posting Komentar

 
Top