Allah berfirman
لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ غَيْرُ أُولِي الضَّرَرِ وَالْمُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ ۚ فَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ عَلَى الْقَاعِدِينَ دَرَجَةً ۚ وَكُلًّا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَىٰ ۚ وَفَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ عَلَى الْقَاعِدِينَ أَجْرًا عَظِيمًا
دَرَجَاتٍ مِنْهُ وَمَغْفِرَةً وَرَحْمَةً ۚ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
دَرَجَاتٍ مِنْهُ وَمَغْفِرَةً وَرَحْمَةً ۚ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar, (yaitu) beberapa derajat dari pada-Nya, ampunan serta rahmat. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisa: 95 - 96)
Dalam ayat di atas, Allah menjelaskan kepada manusia perihal besarnya pahala, ampunan, dan derajat yang mulia di sisi Rabb-nya, yakni bagi orang-orang yang berjihad di jalan-Nya dengan segenap harta dan jiwanya. Allah juga berfirman bahwa bagi orang-orang yang duduk (tidak berjihad) jika mereka tidak termasuk orang yang memiliki udzur serta tidak memiliki alasan atau halangan tidak sma dengan orang-orang yang berjihad dengan mengorbankan harta dan jiwanya.
Allah memberikan pahala yang besar bahkan mengangkat derajat orang-orang yang berjihad di atas orang yang duduk (tidak ikut berjihad). Meskiun demikian, Allah jugamenjanjikan kepada orang yang idak berangkat berjihad karena lemah dn berharap mampu melakukannya berupa kebaikan, pahala, dan ampunan. Sebab, keduanya memiliki keimanan yang sempurna dan iklas dalam beramal.
Pahala besar yang Allah janjikan kepada mujahidin, Dia lebihkan atas orang-orang yang tidak berjihad kerena memiliki udzur beberapa derajat. Allah juga memberikan kedudukan yang tinggi lagi mulia, limpahan ampunan dan kasih sayang. Allah Mahamengampuni dosa-dosa para wali-Nya yang berhak mendapatkan ampunan, Dia-pun Maha Mengasihi orang-orang yang mentaati-Nya.
Hadist
Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah bersabda, "Barang siapa beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mendirikan shalat dan puasa Ramadhan, maka Allah pasti memasukkannya kedalam surga, berjihad di jalan Allah, atau duduk di negeri tempat lahirnya." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, Apakah kami boleh memberitahukan hal itu kepada manusia?" Beliau bersabda, "Sesungguhnya, di surga itu ada seratus derajat. Allah mempersiapkan itu bagi orang-orang yang berjihad di jalan Allah. Antara dua derajat seperti langit dan bumi. Jika kalian memohon kepada Allah, maka mohonlah Firdaus kepada-Nya. Itulah surga yang paling utama dan tertinggi, aku melihat beliau bersabda dan di atasnya 'Arsy Ar-Rahman dan darinya sungai-sungai surga mengalir." (HR. As'ad Haumad, Aisar At-Tafaasir I/588)
Hadist
Samurah radhiallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah bersabda, "Dalam mimpiku semalam, aku melihat dua orang (jibril dan Mikail) mendatangiku. Keduanya membawaku menaiki sebuah pohon lalu memasukkanku kedalam istana yang sangat bagus dan indah yang sama sekali belum pernah aku lihat sebelumnya. Mereka berdua mengatakan, "Istana ini diperuntukan kepada para syuhad'." (HR. Bukhari no 2791)
Membunuh Orang Kafir
Hadist
Abu Hurairah radhiallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, "Orang kafur dan yang membunuhnya, selamanya tidak akan berkumpul di neraka." (HR. Muslim no 1891)
Kedudukan Para Syuhada
Hadist
Masruq bertanya kepada Abdullah (ibnu Mas'ud) tentang ayat ini,
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. (QS. Ali Imran: 169)
Abdullah bin mas'ud menjawab, "Ruhu-ruh mereka berada di tembolok burung hijau. Mereka memiliki banyak pelita yang tergantung di Arsy. Mereka bebas pergi kemana saja di surga kemudian hinggap dipelita-pelita tersebut. Lalu, Rabb mereka melihatnya seraya berfirman, "Apakah kalian menginginkan sesuatu?" Mereka menjawab, "Apa lagi yang kita inginkan? Sementara kami bebas pergi sesuka hati di surga." Allah menanyakan hal itu sampai tiga kali. Ketika mengetahui bahwa meraka tidak akan berhenti ditanya, mereka akhirnya menjawab, "Wahai Rabb, kami ingin engkau kembalikan ruh kami ke dalam jasad sampai kami terbunuh di jalan-Mu sekali lagi." Ketika Allah melihat bahwa mereka tidak mempunyai keinginan lagi, Dia-pun meninggalkan mereka." (HR. Bukhari no 1887)
Berjaga di jalan Allah
Hadist
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, ......... Alangkah berbahagianya seorang hamba, yang selalu siap memacu kendaraannya di jalan Allah, rambutnya telah kusut-masai dan kakinya telah penuh dengan debu. Tetapi, jika ia ditugaskan di garis belakang maka ia lakukan dengan sebaik-baiknya, jika ia ditugaskan di garis depan maka ia pun melakukannya dengan sebaik-baiknya. Tetapi, jika ia meminta izin maka tidak pernah diizinkan dan jika ia memberi syafaat maka tidak diterima syafaatnya (karena ia miskin dan tidak dianggap). (HR. Bukhari no 2887)
Keutamaan Derajat Mujahidin
Mendapatkan pahala yang besar dan derajat yang tinggi atas orang yang duduk (Tidak ikut berjihad)
Mendapatkan istana yang bagus dan sangat indah
Di Surga ada seratus derajat yang Allah persiapkan bagi orang-orang yang berjihad di jalan Allah.
Tidak akan dikumpulkan di neraka bersama orang kafir yang dibunuhnya
Jika meraih kesyahidan, ruhnya bebas bepergian di surga
Dikaruniai kebahagiaan yang besar
Allah memberikan pahala yang besar.
SERI KAJIAN SHAHIH FADHILAH AMAL # 30
(SHAHIH FADHILAH AMAL, Syaikh Ali bin Nayif Asy-Syuhud. Halaman 107 -111. Penerbit Aqwam)
Posting Komentar