0
Seruan Nabi Terhadap Orang Tua
Keluarga Dakwah - Islam adalah agama yang menjunjung tinggi keadilan. Salah satunya dalam hal hubungan antara orang tua dengan anaknya. Seorang anak memang diwajibkan berbakti kepada kedua orang tua. Namun seiring dengan turunnya perintah tersebut, ternyata Islam juga memerintahkan para orang tua untuk menyanyangi anak-anaknya. Sehingga tercipta hubungan yang berkesinambungan. Orang tua menyayangi anaknya, lalu sang anak akan berbakti kepada orang tuanya.

Dalam hal menyayangi anak, Rasulullah SAW telah memberikan beberapa arahan maupun contoh bagi kita semua melalui sunnah-sunnahnya. Pada tulisan kali ini kami akan merangkum beberapa hadits yang berkaitan dengan birrul abna atau berlaku baik terhadap anak.

Semoga hadits-hadits berikut cukup untuk memberikan pemahaman kepada pembaca sekalian mengenai bagaimana cara menyayangi anak yang benar menurut pandangan syariat.

Hadits Pertama

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَبَّلَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَسَنَ بْنَ عَلِيٍّ وَعِنْدَهُ الأَقْرَعُ بْنُ حَابِسٍ التَّمِيْمِيُّ جَالِسًا فَقَالَ الأَقْرَعُ: إِنَّ لِيْ عَشَرَةً مِنَ الْوَلَدِ مَا قَبَّلْتُ مِنْهُمْ أَحَدًا. فَنَظَرَ إِلَيْهِ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ: مَنْ لاَ يَرْحَمُ لاَ يُرْحَمُ

“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mencium Hasan bin Ali sedangkan di sisi beliau ada Aqra’ bin Haabis at-Tamimiy lagi duduk, maka berkata Aqra’, “Saya mempunyai sepuluh orang anak, tidak pernah saya mencium seorangpun di antara mereka”. Maka Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat kepada Aqra’ kemudian beliau bersabda: “Barangsiapa yang tidak penyayang pasti tidak akan disayang”.” (HR Bukhari, Abu Dawud & Tirmidzi)

Hadits Kedua

عَنْ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْخُذُنِي فَيُقْعِدُنِي عَلَى فَخِذِهِ وَيُقْعِدُ الحَسَنَ عَلَى فَخِذِهِ الأُخْرَى ثُمَّ يَضُمُّهُمَا ثُمًّ يَقُوْلُ الَّلهُمَّ ارْحَمْهُمَا فَإِنِّي أَرْحَمُهُمَا

“Dari Usamah bin Zaid RA, berkata: Rasulullah saw pernah mengangkatku dan mendudukkan aku di atas pahanya, dan Hasan bin Ali duduk di paha yang lain, kemudian Rasulullah saw memeluk kami berdua, dan bersabda: Ya Allah sayangilah keduanya, karena sesungguhnya aku menyayangi mereka.” (HR Bukhari)

Hadits Ketiga

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُما قَالَتْ: جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: تُقَبِّلُوْنَ الصِّبْيَانَ فَمَا نُقَبِّلُهُ. فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوَ أَمْلِكُ لَكَ أَنْ نَزَعَ اللَّهُ مِنْ قَلْبِكَ الرَّحْمَةَ.

Dari Aisyah Radhiyallahuanhuma, dia berkata, “Datang seorang Badui kepada Nabi SAW seraya mengatakan, ‘Kamu biasa mencium anak-anak kamu sedangkan kami tidak pernah mencium mereka.”

Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apa dayaku untuk menolongmu ketika Allâh telah mencabut kasih-sayang dari hatimu” (HR Bukhari Muslim)

Hadits Keempat

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: جَاءَتْنِى امْرَأَةٌ وَمَعَهَا ابْنَتَانِ لَهَا فَسَأَلَتْنِى فَلَمْ تَجِدْ عِنْدِى شَيْئًا غَيْرَ تَمْرَةٍ وَاحِدَةٍ فَأَعْطَيْتُهَا إِيَّاهَا فَأَخَذَتْهَا فَقَسَمَتْهَا بَيْنَ ابْنَتَيْهَا وَلَمْ تَأْكُلْ مِنْهَا شَيْئًا ثُمَّ قَامَتْ فَخَرَجَتْ وَابْنَتَاهَا فَدَخَلَ عَلَىَّ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- فَحَدَّثْتُهُ حَدِيثَهَا فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم-  "مَنِ ابْتُلِىَ مِنَ الْبَنَاتِ بِشَىْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ"

Dari Aisyah Radhiyallahuanhuma, dia berkata, “Ada seorang wanita yang datang menemuiku dengan membawa dua anak perempuannya. Dia meminta-minta kepadaku, namun aku tidak mempunyai apapun kecuali satu buah kurma. Lalu akau berikan sebuah kurma tersebut untuknya. Wanita itu menerima kurma tersebut dan membaginya menjadi dua untuk diberikan kepada kedua anaknya, sementara dia sendiri tidak ikut memakannya. Kemudian wanita itu bangkit dan keluar bersama anaknya. Setelah itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dan aku ceritakan peristiwa tadi kepada beliau, maka Nabi shallallhu ‘alaii wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudian dia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang baginya dari siksa api neraka” (H.R Muslim)

Hadits Kelima

عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لِأَنْ يُؤَدِّبَ الرَّجُلُ وَلَدَهُ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَتَصَدَّقَ بِصَاعٍ.

Dari Jabir bin Samurah RA, dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: "Seorang laki-laki mendidik anaknya adalah lebih baik daripada ia bersedekah dengan satu sha.” (HR Tirmidzi)

Itulah beberapa hadits mengenai birrul abna yang bisa saya rangkumkan. Semoga bermanfaat dan cukup untuk kita jadikan pegangan dalam mendidik dan menyayangi anak-anak kita.

Wallahu a’lam bishhowab

Referensi: At Tajj Al Jami’ Lil Ushul (Manshur Ali Nashif)

Posting Komentar

 
Top