Keluarga Dakwah - Mungkin anda bingung dengan judul tersebut, dapatkah kita mengambil manfaat dari sebuah masalah?! Jawabannya tentu YA, karena sejatinya tidak ada manusia yang terbebas dari masalah, maka apabila kita positive thinking ketika melihat sebuah masalah kita akan dapat mengambil pelajaran-pelajaran agar kita tidak terlarut dan mampu mengatasi masalah tersebut.
Begitupun dalam rumah tangga, tidak ada rumah tangga yang tanpa masalah di muka bumi ini. Terkadang terjadi perselisihan antara suami dan istri, bahkan dalam tingkatan tertentu perselisihan tersebut meningkat menjadi pertengkaran yang disaksikan oleh anak-anak mereka. Terkadang pula dalam pertengkaran tersebut mereka hilang kendali hingga akhirnya saling memaki ataupun memukul. Hal ini tentu akan berdampak negatif pada perkembangan psikologi anak terlebih untuk anak perempuan.
Banyak kita jumpai anak perempuan dari keluarga bermasalah yang pada akhirnya memutuskan untuk segera menikah. Hal ini disebabkan keinginan mereka untuk segera keluar dari rumah keluarganya yang penuh konflik. Namun sayang ketika mereka keluar dari rumah, benak mereka telah dipenuhi persepsi-persepsi negatif tentang laki-laki.
Dikarenakan dia sering melihat sosok ayahnya yang keras dan otoriter maka tertanamlah dalam benaknya bahwa setiap laki-laki mempunyai kecenderungan untuk berlaku serupa. Stigma yang telah tertanam kuat ini pada akhirnya membatasi dirinya sendiri, dia akan selalu berpikir bahwa suaminya sewaktu-waktu pasti akan memukul dan memarahinya meskipun sebenarnya suaminya adalah seorang laki-laki yang baik lagi sholeh.
Maka sebaiknya anak perempuan yang keluarganya bermasalah sebaiknya tidak tergesa-gesa menikah sebelum dia mampu jujur dan terbuka kepada dirinya. Dan hendaknya dia mengubah pemikirannya, dia harus menyadari bahwa jika ada banyak wanita (istri) yang terdholimi dalam rumah tangga, maka sebanyak itu pula lah wanita yang berbahagia dan diperlakukan dengan baik oleh suaminya.
Anak perempuan tersebut hendaklah senantiasa berkhusnudzon kepada Allah SWT, bahwa di setiap kejadian selalu ada hikmah yang bisa diambil. Maka dia harus bisa melihat apa kesalahan-kesalahan yang terdapat pada rumah tangga orang tuanya dan bertekada untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut dalam rumah tangganya kelak.
Dan Islam mengajarkan bahwa masalah harus dihadapi dengan kesabaran. Kesabaran akan memberikan kekuatan tersendiri kepada seseorang. Sehingga ketika menghadapi permasalahan-permasalahan kecil dalam rumah tangganya kelak, dia akan mampu menyelesaikannya dengan mudah.
Maka dari itu sekali lagi hendaklah para anak perempuan yang keluarganya bermasalah untuk tidak tergesa-gesa menikah sebelum memperbaiki dirinya, agar tidak mendholimi suaminya di kemudian hari. Begitu pun dengan anak laki-laki, ketika melihat rumah tangga kedua orang tuanya dipenuhi masalah, hendaknya dia bertakwa kepada Allah SWT dan berjanji untuk tidak mendholimi anak perempuan orang (istrinya) di kemudian hari.
Kesimpulannya yang menjadi kunci adalah hendaklah seorang anak memperbaiki dirinya terlebih dahulu sebelum menikah. Tidak perlu dia membawa masalah orang tuanya ke dalam rumah tangganya. Dan seorang anak juga harus senantiasa bertqwa kepada Allah SWT, berupaya sekuat tenaga melaksanakan segala perintah=Nya serta menetapi sunnah-sunnah Rasul-Nya. Karena ketaqwaan pasti akan membawa kebaikan serta kebahagiaan di dalam kehidupan termasuk kehidupan rumah tangga.
Sumber : http://www.alukah.net/social/0/125348/
Posting Komentar