0
Beberapa Adab Tidur yang Perlu Diajarkan Orang Tua
Jalinan Keluarga Dakwah - Sebagai agama yang sempurna, Islam memberikan pedoman serta petunjuk untuk setiap aspek kehidupan manusia. Bahkan untuk urusan tidur sekalipun Islam mengaturnya, tidur bagi seorang muslim bukan lagi sekedar berbaring lalu memejamkan mata dalam rentang waktu tertentu. Namun Islam mempunyai beberapa aturan atau rambu yang perlu diperhatikan seorang muslim ketika tidur, agar tidurnya dapat bernilai ibadah di mata Allah SWT.

Bagi para orang tua, pendidikan terhadap anak tentang suatu hal tentu harus dimulai sejak usia sedini mungkin. Agar lebih terpatri dalam hatinya dan dapat menjadi kebiasaan yang baik dalam kehidupannya kelak. Adapun kaitannya dengan tidur, berikut ada beberapa adab yang berkaitan dengan tidur yang perlu diajarkan  orang tua kepada anak-anaknya :



  • Menyuruh Anak Segera Tidur Setelah Shalat Isya

Nabi dan para sahabatnya mempunyai kebiasaan mengakhirkan shalat Isya. Karena itu, Umar RA memerintahkan agar anak-anak dan istrinya menunaikan shalat Isya di awal waktu supaya mereka segera tidur. Apabila mereka telah tidur, Umar RA pergi menemui Rasulullah SAW lalu berkata : “Wahai Rasulullah, marilah kita shalat, kaum wanita dan anak-anak telah tidur.” Rasulullah pun keluar rumah, di kepalanya masih menetes air bekas wudhu. Beliau bersabda, “Seandainya tidak memberatkan umatku, aku pasti memerintahkan mereka agar shalat Isya pada waktu sekarang ini.”

Memang Nabi SAW menganjurkan untuk mengakhirkan shalat Isya, namun ada hal yang perlu diperhatikan bahwa Nabi SAW tidak menyukai tidur sebelumnya dan berbincang-bincang setelahnya. Artinya, Nabi SAW menganjurkan kita untuk tetap terbangun sebelum melaksanakan shalat isya dan segera pergi tidur setelah menunaikan shalat Isya.



  • Melarang Tidur Telungkup

Dari Ya’isy bin Thakhfah Al Ghifari, dari ayahnya dia berkata, “Ketika aku sedang berbaring tertelungkup di dalam masjid, tiba-tiba ada seseorang yang menggerakkan tubuhku dengan kakinya seraya berkata, “Ini adalah cara tidurnya orang yang dimurkai Allah.” Ketika aku menoleh, orang itu adalah Rasulullah. (HR Abu Dawud)

Menurut versi riwayat lain disebutkan, Rasulullah SAW berkat,  “Ini adalah cara tidurnya ahli neraka.”

Maka dari itu tidak diragukan lagi bahwa tidur telungkup merupakan sifat tercela, dan menurut pendapat Syaikh Jamal Abdurrahman dalam bukunya Athfalul Muslimin Kaifa Rabbahumun Nabiyul Amin bahwa tidur telungkup dapat menimbulkan pergesekan yang tercela, membangkitkan birahi, dan menggugah naluri seksual.



  • Memisahkan tempat tidur anak sejak usia 10 tahun

Tidak dapat dipungkiri bahwa ketika seorang anak telah menginjak usia sepuluh tahun, naluri seksualnya mulai tumbuh. Oleh karena itu, orang tua harus lebih hati-hati memperlakukan anaknya agar tidak mengalami penyimpangan moral. Anak seusia itu sudah semestinya tidak dibiarkan dalam satu Kasur, namun masing-masing harus tidur di atas kasurnya sendiri, terpisah dari yang lain.

Pemisahan ini juga merupakan wujud ketaatan terhadap perintah Nabi Muhammad SAW sebagaimana sabda beliau dalam sebuah hadits,

“Perintahkanlah anak kalian mengerjakan shalat bila telah menginjak usia tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkannya apabila telah menginjak usia sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka.” (HR Abu Dawud)

Demikianlah beberapa adab tidur yang perlu diajarkan oleh para orang tua kepada anak-anaknya agar mereka dapat membiasakan dirinya sedini mungkin dengan adab-adab tersebut, sehingga kelak ketika dewasa mereka sudah terbiasa dengan kebaikan-kebaikan dalam setiap sendi kehidupan mereka.

Wallahu a’lamu bisshowab  

Posting Komentar

 
Top