0
Ketika Rasulullah Mengajari Anak-anak Adzan dan Shalat
Sahabat Abu Mahdzurah RA berkisah bahwa dulu ketika beliau masih remaja Rasulullah SAW merupakan orang yang paling dibencinya. Pada suatu ketika beliau bersama sepuluh orang remaja lainnya mengumandangkan suara adzan dengan maksud mengolok-olok Rasulullah SAW.

Maka Rasulullah SAW pun memanggil mereka dan bersabda, “Adzanlah kalian!”. Mereka pun adzan, lalu Rasulullah SAW melihat Abu Mahdzurah dan menghampirinya, “Alangkah bagusnya suara anak remaja yang baru kudengar suaranya ini. Sekarang pergilah kamu dan jadilah juru adzan untuk penduduk Mekkah.” Rasulullah SAW mengatakan demikian sembari mengusap ubun-ubun Abu Mahdzurah dan mengajarinya lafdz adzan yang benar.

Semenjak itu Abu Mahdzurah tidak pernah mencukur kepalanya karena Rasulullah SAW kala itu memegang ubun-ubunnya. Rasulullah SAW telah memilih Abu Mahdzurah sebagai muadzin karena suaranya yang bagus. Dan beliau melakukan itu bahkan sebelum Abu Mahdzurah masuk Islam.

Adapun mengenai Shalat, Rasulullah SAW memerintahkan agar para orang tua mengajari anak-anak mereka sejak usia tujuh tahun dan memukul mereka bila meninggalkannya saat mereka berusia sepuluh tahun.

Rasulullah SAW bersabda,

“Ajarilah anak-anak kalian shalat sejak usia tujuh tahun dan pukullah ia karena  meninggalkannya bila telah berusia sepuluh tahun.” (HR Tirmidzi)

Di samping itu Nabi SAW juga mengajarkan kepada anak-anak untuk meluruskan shaf dalam shalat. Ibnu Mas’ud RA berkisah bahwa dahulu Rasulullah SAW mengusap pundak kami sebelum shalat dan berkata, “Luruskanlah shaf kalian dan janganlah kalian berselisih sehingga hati kalian pun berselisish.”

Dan Nabi SAW pun senantiasa memperingatkan anak-anak agar tidak menoleh ketika shalat, beliau bersabda,

“Hal ini adalah tindakan pencurian yang dilakukan oleh setan terhadap shalat seorang hamba.” (HR Bukhari)

Dan Nabi SAW juga mengajari anak-anak beberapa hal yang diperlukan dalam shalat. Sebagaimana diceritakan oleh Al Hasan bahwa Rasulullah SAW telah mengajrinya beberapa kalimat doa yang diucapkan dalam shalat witir, yaitu:

اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِي فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرِّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، وَصَلَّى اللُه َعلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ

“Ya Allah, berilah aku petunjuk bersama orang-orang yang telah engkau beri petunjuk, maafkanlah aku bersama orang-orang yang telah engkau beri maaf, tolonglah aku bersama orang-orang yang telah engkau beri pertolongan, berkatilah aku dalam pemberianmu, dan hindarkanlah aku dari segala keburukan yang telah engkau tetapkan, karena sesungguhnya hanya engkau lah yang menetapkan dengan benar dan tiada yang memberikan ketetapan terhadap engkau. Sesungguhnya tidak akan terhina orang yang engkau beri pertolongan, Maha Suci dan Maha Tinggi Engkau, ya Rabb kami. Semoga Allah melimpahkan shalawat-Nya kepada Nabi Muhammad SAW.” (HR Tirmidzi)

Rasulullah SAW pun sering membawa anak-anak pergi shalat serta mengusap pipi mereka sebagai ungkapan kasih sayang terhadap mereka. Sebagaimana yang diceritakan oleh sahabat Jabir bin Samurah RA: “Aku shalat dzuhur bersama Rasulullah kemudian beliau keluar menuju ke tempat keluarganya dan aku pun ikut keluar. Di luar, beliau disambut oleh anak-anak. Beliau pun mengusap pipi mereka seorang demi seorang hingga sampailah pada giliranku. Beliau pun mengusap pipiku dan ternyata kurasakan tangan beliau begitu sejuk dan harum baunya seakan-akan beliau baru dikeluarkan dari kantong yang berisikan parfum.”

Pada suatu ketika beliau juga pernah menempatkan Anas bin Malik RA di barisan sebelah kanan di dekat beliau, yang ketika itu masih di masa kanak-kanak. Dan seusai shalat beliau mendoakan Anas bin Malik dengan seluruh kebaikan, beliau menutup doanya dengan kalimat, “Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya serta berkahilah dia.

Begitulah Rasulullah SAW ketika mengajari anak-anak adzan dan shalat. Beliau tanpa canggung untuk bergaul dan berbaur dengan mereka, dan tak lupa beliau mengajari mereka dengan penuh rasa kasih sayang sehingga anak-anak tersebut menyambut ajaran beliau dengan penuh kegembiraan.  

Wallahu a’lamu bisshowab

Posting Komentar

 
Top