0
Keutamaan Iktikaf 10 Hari Terakhir Ramadhan
Jalinan Keluarga Dakwah - Keutamaan Iktikaf 10 Hari Terakhir Ramadhan

Pertama: Membersihkan diri dari dampak negatif pergaulan yang terlalu berlebihan. Sebagaimana kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Dia harus bergaul dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kadang dalam pergaulan tersebut terjadi dosa atau kesalahan yang membuat hati kita menjadi kotor.

Dengan iktikaf, seorang hamba berusaha membersihkan hatinya dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjauhkan diri dari pergaulan manusia  yang selama ini membuat hatinya kotor. Karena pergaulan yang melampaui batas akibat merusak hati manusia.

Sebagaimana makan dan minum, kalau dilakukan sesuai dengan kadarnya maka akan bermanfaat, tetapi jika berlebihan dan melampaui batas, akan membawa mudharat bagi tubuh kita. Untuk mengurangi mudharat dari makan dan minum yang berlebihan, diwajibkan untuk berpuasa pada bulan Ramadhan dan untuk mengurangi mudharat dari pergaulan yang berlebihan maka disunnahkan beriktikaf pada waktu-waktu tertentu.

Kedua: Iktikaf juga menjaga hati seseorang dari dampak negatif yang timbul dari banyak bicara. Seseorang yang banyak bicara, otomatis akan banyak salahnya. Apalagi yang dibicarakan adalah hal-hal yang kurang bermanfaat.

Makanya, dengan iktikaf seseorang akan terjaga dari mudharat tersebut. Karena dalam iktikaf seseorang disunnahkan untuk banyak berdzikir, membaca Al-Qur'an dan melakukan shalat-shalat sunnah. Tidak ada waktu yang tersedia untuk banyak bicara, apalagi kalau dia iktikaf sendiri di masjid. Iktikaf seperti ini akan membersihkan hati, karena waktu-waktunya hanya diisi dengan bermunajat kepada Allah swt.

Ketiga:  Iktikaf menghindarkan diri dari dampak negatif terlalu banyak tidur.

Orang yang iktikaf di masjid tentu tujuannya untuk beribadah kepada Allah SWT dengan memperbanyak zikir, membaca Al Qur'an, dan shalat, sehingga waktu tidurnya menjadi sedikit. Dengan demikian hatinya akan menjadi bersih.

Keempat: Iktikaf akan menjaga puasa dari hal-hal yang merusaknya. Biasanya orang yang melakukan iktikaf dibarengi dengan puasa, sebagaimana yang dilakukan banyak orang pada sepuluh akhir dari bulan Ramadhan. Dengan berdiam di masjid selama iktikaf, seseorang akan lebih terhindar dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa di banding orang yang tidak iktikaf.

Kelima: Dengan iktikaf seseorang bisa mendapatkan "Lailatul Qadar."

Inilah salah satu tujuan utama dari iktikaf. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw pertama kali iktikaf sebulan penuh. Bahkan beliau pernah beriktikaf selama 20 hari. Itu semua untuk meraih Lailatul Qadar. Ketika beliau mengetahui bahwa Lailatul Qadar berada di sepuluh terakhir bulan Ramadhan, beliau beriktikaf pada sepuluh akhir Ramadhan saja.

Posting Komentar

 
Top