Keluarga Dakwah - Motivasi untuk berpoligami adalah untuk meraih kemaslahatan
Bukan untuk menghancurkan rumah tangga dan mendatangkan mafsadah
Janganlah sekali-kali engkau meruntuhkan sebuah rumah demi untuk membangun rumah yang lain
Bukan untuk menghancurkan rumah tangga dan mendatangkan mafsadah
Janganlah sekali-kali engkau meruntuhkan sebuah rumah demi untuk membangun rumah yang lain
Ada beberapa renungan untuk suami yang ngebet poligami. Antara lain:
(1) Tentu poligami merupakan syari’at yang mulia, karena memperhatikan maslahat umum, meskipun mengakibatkan kezoliman akan tetapi bersifat individual yaitu terhadap istri pertama. Bukankah istri kedua, ketiga, dan keempat mendapatkan kemaslahatan?
(2)Tidak semua peminat poligami bisa menjalankannya…, bagi seseorang yang tidak adil, maka akan dipermalukan oleh Allah pada hari kiamat dengan menjadikan badannya miring. Tidak malukah anda jika ternyata anda dipermalukan dan dibongkar aibnya dihadapan khalayak??. Adapun yang mampu maka badannya tegak lurus dan PeDe !!
(3) Jika untuk menikahi istri yang pertama syari’at mempertimbangkan kemampuan ekonomi, bagaimana lagi untuk yang kedua,ketiga,dan keempat??. Mungkin ada yang nyeletuk, “Para sahabat miskin aja poligami?”. Memang benar…, jika anda bertakwa, berusaha, bertawakkal sebagaimana para sahabat maka silahkan…
(4) Jika anda ingin poligami karena ingin menjaga pandangan atau agar bisa terhindar dari zina, maka itu tujuan yang diperbolehkan, maka tidka perlu anda mengatakan : “Saya poligami bukan karena syahwat, tapi ingin menjalankan sunnah Nabi”. Kalau syahwat tidak punya peran kenapa tidak mencari janda yang tua sekalian? Kan lebih banyak pahalanya !!
(5) Islam dibangun atas menimbang antar maslahat & mudhorot. Karenanya perlu persiapan matang dan lama untuk berpoligami. Coba timbang2, apakah setelah poligami anda lebih banyak memperoleh kemaslhatan? Ataukah sebaliknya?.
(6) Menurut pengamatan…, suksesnya poligami sangat terkait degan peran dan sikap istri pertama, maka butuh waktu dan kesabaran mendidik istri pertama
(7) Jika akhirnya antum berpoligami dan mendapatkan istri ke2 yang lebih muda dan cantik, maka janganlah pernah lupa perjuangan dan kebaikan istri pertama dalam membina rumah tangga sehingga akhirnya anda siap poligami, membina anak2, kesibukannya yang banyak membuat dia tidak sempat merawat diri dan kecantikannya.
(8) Karenanya lebih mengalah dan memberi udzur terhadap istri pertama jika ada sikap2nya yang salah setelah anda berpoligami. Tanamkan hal ini juga kepada istri barumu agar ia lebah menghormati dan mengalah terhadap istri pertama
(9) Poligami merupakan amalan sholeh, karenanya bisa jadi seseorang riyaa’ dengan “memamerkan” poligaminya
(10) Berusahalah menjadi pelaku poligami yang sukses sehingga mengharumkan sunnah Nabi, dan janganlah sebaliknya -sebagaimana yang sering terjadi- sehingga memperburuk kesan syari’at poligami
Nasehat Ustad Firanda
Posting Komentar