0
 Bicara yang Tenang
Keluarga Dakwah - Tips Rumah Tangga Bahagia ke 30 dari buku 99 Tips Rumah Tangga Bahagia adalah bicara yang tenang. 

Di antara rambu-rambu dalam berbicara adalah rendahkan suara dan berbicara dengan tenang.
Seyogyanya suami istri melazimi rambu-rambu tersebut, khususnya saat memanggil, memprotes sesuatu, atau saat bertikai. Saat suami istri melazimi adab mulia ini maka akan tumbuh berbagai manfaat, di antaranya; mangikuti syariat dalam adab komunikasi, di sisi lain akan mampu saling memahami antar keduanya. Di sini juga berperan membantu anak terdidik dan hidup di suasana tenang, lembut, dan cinta. Allah Ta’ala berfirman:

وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الأصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ 

“Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”

Imam Al-Qurthubi berkata,

”Ayat ini berisi adab yang Allah Ta’ala ajarkan dengan tidak berteriak di hadapan orang lain, baik untuk menghina maupun teriak secara umum.”

Aisyah rodhiyallaahu 'anha pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, maka ia menjawab,

”Beliau tidak pernah berkata keji dan kotor, tidak pula berteriak-teriak di pasar. Beliau tidak membalas keburukan dengan keburukan, namun beliau memaafkan dan biarkan.” (HR At-Tirmidzi)

Miqdad berkata,”Suatu malam Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam datang dan memberi salam kepada yang bangun, namun tidak sampai membangunkan yang tidur.” (Al-Adab Al-Mufrad)

(Dirangkum dari 99 Tips Rumah Tangga Bahagia, Dr. Musyabbab bin Fahd Al-Ashimi)

Posting Komentar

 
Top