0
Ucapan yang Baik
Keluarga Dakwah - Ungkapan dan pilihan bahasa yang baik saat bercengkerama, diskusi, menjawab, dan memanggil termasuk prinsip suksesnya interaksi antar sesama. Karena yang demikian itu adalah bentuk ketaatan kepada Allah Ta’ala, dan mendekatkan hati orang lain. 

Pasangan suami-istri adlah pihak yang paling tepat untuk memperhatikan masalah ini, baik saat interaksi dengan pasangan, anak-anak, ataupun kerabat. Selain itu, wajib menghindari nada tinggi dan mengagetkan yang akan mengganggu dan tidak manfaat, pada hari kiamat ia juga akan dihisab karenanya. Allah Ta’ala berfirman: 

وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوًّا مُبِينًا

“Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Al-Isra: 53)

Rasulullaah saw bersabda:

“Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku, sesuatu yang memasukkanku ke surga.” Beliau menjawab, ”Ucapan yang baik, mengucapkan salam, dan memberik makan.”  (Shahih At-Targhib)

Rasulullaah saw bersabda:

“Takutlah neraka walau dengan separuh kurma, siapa tidak mendapati maka dengan ucapan yang baik.” (HR Bukhori)

Rasulullaah saw bersabda:

“Seorang mukmin bukanlah orang yang suka mencerca, melaknat, berbuat dan berkata buruk.” (Shahih Al-Jami’)

(Dirangkum dari 99 Tips Rumah Tangga Bahagia, Dr. Musyabbab bin Fahd Al-Ashimi)

Posting Komentar

 
Top