Keluarga Dakwah - Nasehat Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimi untuk yang terlambat menikah hendaknya selalu berdo’a kepada Allah dengan penuh harapan dan keikhlasan, dan mempersiapkan diri untuk siap menerima lelaki yang shalih. Apabila seseorang jujur dan sungguh-sungguh dalam do’anya, disertai dengan adab do’a dan meninggalkan semua penghalang do’a, maka do’a tersebut akan terkabulkan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku” [Al-Baqarah/2 : 186]
Dan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepadaKu, niscaya Kuperkenankan bagimu” [Al-Mukmin/40 : 60]
Dalam ayat tersebut Allah menggantugkan terkabulnya do’a hambaNya setelah dia memenuhi panggilan dan perintahNya. Saya melihat, tidak ada sesuatu yang lebih baik kecuali berdoa dan memohon kepada Allah serta menunggu pertolongan dariNya.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكُرَبِ وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Ketahuilah sesungguhnya pertolongan diperoleh bersama kesabaran dan kemudahan selalu disertai kesulitan dan bersama kesulitan ada kemudahan”
Saya memohon kepada Allah Azza wa Jalla untuk kalian dan yang lainnya agar dimudahkan oleh Allah Azza wa Jalla dalam seluruh urusannya dan semoga segera mempertemukan kalian dengan laki-laki yang shalih yang hanya menikah untuk kebaikan dunia dan akhirat.
(Fatawa Mar’ah, hal. 58)
Disalin dari kitab Al-Fatawa Al-Jami’ah Lil Mar’atil Muslimah, Penerbit Darul Haq
Posting Komentar