0
Beratnya Menjaga Keluarga
Keluarga Dakwah - Jika dibandingkan dengan mayoritas kita yang menghadapi begitu banyak masalah meski hanya memiliki satu istri saja, problematika yang muncul di dalam keluarga Rasulullah terhitung tidak seberapa. Itupun mayoritas muncul dari kecemburuan di antara para istri beliau. Dan bagaimana seorang istri tidak cemburu jika bersuamikan lelaki seperti Rasulullah?

Yang menarik adalah bagaimana Rasulullah menghadapi berbagai masalah rumah tangga yang dipicu dari rasa cemburu ini. Sebab meski sama-sama berasal dari kecemburuan, cara Rasulullah menghadapinya sangat beragam. Hal yang bukan saja memperkaya referensi para suami dalam memilih solusi yang tepat bagi masalah rumah tangga mereka, namun juga membantu mereka memahami kompleksitas berbagai persoalan keluarga.

Ada kalanya Rasulullah hanya tersenyum dan memilih pembiaran sebagai solusi masalah ketika menghadapi kecemburuan istri beliau. Seperti saat ibunda Aisyah membandingkan dirinya dengan para istri Nabi yang lain, ibarat tempat penggembalaan ternak yang belum pernah digunakan. Dia berkata, “Aku tidaklah seperti istri-istri Anda yang lain. Semua istri Anda pernah menjadi milik orang lain kecuali aku.” At thabaqat al kubra 8/55.

Namun sikap berbeda ditempuh Rasulullah dengan memberi teguran keras kepada ibunda Aisyah. Ketika, karena cemburu, dia mengatakan Shafiyah sebagai perempuan berpostur pendek. Beliau Shalallahu ‘Alaihi wa Salam berkata, “Engkau telah mengeruhkan dengan satu kata, yang seandainya dengannya kau keruhkan air laut, pasti menjadi keruh.” HR. At Tirmidzi.

Di kesempatan yang lain, Rasulullah memilih menasihati secara baik untuk mendudukkan persoalan dengan benar. Ketika Aisyah radliallahu ‘anha berkata, “Tidaklah aku cemburu kepada salah seorang dari istri-istri Nabi shallallahu sebagaimana kecemburuanku terhadap Khadijah. Padahal aku belum pernah melihatnya. Akan tetapi ini karena beliau sering sekali menyebut-nyebutnya (memuji dan menyanjungnya) dan acapkali beliau menyembelih kambing, memotong-motong bagian-bagian daging kambing tersebut, lantas beliau kirimkan daging kambing itu kepada teman-teman Khadijah.” HR. Bukhari.

Menghadapi hal ini, Rasulullah menjelaskan kedudukan Khadijah di antara para istri yang lain. Beliau menjelaskan bahwa kedudukan ini tidak akan tergantikan karena Khadijah beriman di saat orang lain kafir, menghabiskan harta untuk mendanai dakwah beliau, juga adanya keturunan beliau dari Khadijah, di mana semua itu tidak beliau dapatkan dari istri-istri yang lain. (Ustadz Tri Asmoro)

Posting Komentar

 
Top