Keluarga Dakwah - Tips Rumah Tangga Bahagia 52
Poligami termasuk syariat yang Allah Ta’ala bolehkan karena banyak hikmah yang Allah Maha Tahu, meskipun akal manusia tidak sampai kepadanya. Bersamaan dengan kebolehannya, Allah juga telah menentukan rambu-rambu praktik poligami dan yang terpenting adalah sikap adil.
Supaya rumah tangga berjalan dengan damai saat poligami, maka suami hendaklah bertakwa kepada Allah Ta’ala dan adil terhadap semua istrinya di dalam masalah yang dia mampu, seperti; tempat tinggal, nafkah, pengobatan, dan lainnya. Adapun jika hati lebih cenderung kepada salah satu istri, maka itu tidak diperhitungkan dan tidak dituntut karenanya.
Begitu pula dengan istri wajib bertakwa kepada Allah Ta’ala dan adil terhadap suami serta madunya dan anak-anaknya. Jangan sampai keberadaan wanita lain di kehidupan suaminya menjadikannya zhalim dan tidak memenuhi hak suami serta saudari seimannya (madunya). Allah Ta’ala berfirman:
وَلَنْ تَسْتَطِيعُوا أَنْ تَعْدِلُوا بَيْنَ النِّسَاءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ ۖ فَلَا تَمِيلُوا كُلَّ الْمَيْلِ فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ ۚ وَإِنْ تُصْلِحُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nisaa’: 129)
Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ كَانَتْ لَهُ امْرَأَتَانِ فَمَالَ إِلَى إِحْدَاهُمَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَشِقُّهُ مَائِلٌ
“Siapa yang memiliki dua orang istri lalu ia cenderung kepada salah seorang di antara keduanya, maka ia datang pada hari kiamat dalam keadaan badannya miring.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan An Nasai. Syaikh Al Albani menyatakan hadits tersebut shahih sebagaimana dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1949)
Ini termasuk jenis adzab baik dari sisi kejiwaan maupun badan.
Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya orang-orang yang adil di sisi Allah berada di mimbar-mimbar cahaya di sisi kanan Allah yang Maha Rahman ‘azza wa jalla, dan kedua tangan-Nya kanan, yang mereka adil dalam keputusannya, terhadap keluarganya, dan terhadap siapa yang berada di bawah tanggungannya.” (HR Muslim)
Adil terhadap sesama, terutama keluarga, termasuk sebab Allah Ta’ala ridha, cinta, dan memuliakan seorang hamba.
(Dirangkum dari 99 Tips Rumah Tangga Bahagia, Dr. Musyabbab bin Fahd Al-Ashimi)
Posting Komentar