0
Keluarga Dakwah -  Tips Rumah Tangga Bahagia 55 "Wasiat jibril"

Berbuat baik kepada tetangga adalah sebab keridhaan Allah Ta’ala, disisi lain akan ada ketenangan pikiran baik di rumah maupun bagi masing-masing anggota keluarga dan masyarakat secara umum. Pasangan suami-istri yang baik adalah mereka yang bersemangat memuliakan tetangga serta berbuat baik kepada mereka baik dengan ucapan maupun perbuatan. 

Mereka mendidik anak-anak untuk itu, meskipun tetangga kurang memenuhi hak mereka. Di waktu yang sama, mereka tidak menganggu tetangga dengan cara apapun.

Dengan berbuat baik kepada tetangga, rumah akan makmur, orang lain juga akan saling menolong dalam kebaikan, mereka satu kata, di balik hidup bermasyarakat akan kuat.

“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia berbuat baik kepada tetangganya.”(Shahih Muslim)

Rasulullah SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAM bersabda:

“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan menganggu tetangganya.”

Pernah disampaikan kepada Rasulullah SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAM “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Fulanah shalat malam, berpuasa siang hari, namun lisannya menyakiti tetangganya? “Maka Rasulullah SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAM bersabda, “Tidak ada kebaikan pada dirinya, dia termasuk penduduk neraka. “(Shahih Al-Adab Al-Mufrad)

Rasulullah SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAM bersabda:

“Wahai Abu Dzar, jika engkau memasak makanan berkuah, perbanyaklah kuahnya, dan berilah bagian untuk tetanggamu.” (Shahih Al-Adab Al-Mufrad)

Rasulullah SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAM bersabda:

“Wahai pada wanita muslimah, janganlah seorang wanita meremehkan pemberian untuk tetangganya meskipun hanya kaki kambing.” (Shahih Al-Bukhori)

Firsana artinya bagian kaki kambing paling bawah. Ibnu Hajar RA berkata, “Istilah tetangga mencakup muslim, kafir ahli ibadah, fasik, teman, musuh, orang asing, penduduk negeri, memberi manfaat, menimbulkan madharat, kerabat, orang lain, dekat rumah, jauh dari rumah, mereka memiliki tingkatan masing-masing. Tingkatan paling tinggi adalah yang menghimpun seluruh sifat pertama, yakni; tetangga muslim, ahli ibadah, teman dekat, memberi manfaat, kerabat, dan yang paling dekat dengan rumah, dan seterusnya, ataupun sebaliknya, “ (Fathul Bari, Ibnu Hajar, X/441).

(Dirangkum dari 99 Tips Rumah Tangga Bahagia, Dr. Musyabbab bin Fahd Al-Ashimi)

Posting Komentar

 
Top