0
Keluarga Dakwah - Mencari harta halal termasuk perkara penting yang akan menumbuhkan kebahagiaan manusia di bumi dan akhirat. Sebab, itu adalah tanggung jawab suami, yang tidak bersinggung dengan yang haram apapun keadaaannya dan alasannya, meskipun ia hidup dalam kondisi fakir.

Telah terbukti secara detail dan realita bahwa mengkonsumsi harta haram menjadi sebab tumbuhnya berbagai pertikaian antara suami-istri dan anak-anak. Kehidupan keluarga akan berubah menjadi neraka. Inilah akibat dari maksiat dan menyelisihi perintah Allah Ta’ala. Rasulullah SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAM bersabda:
“Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin (seperti) apa yang telah diperintahkan kepada para Rasul, maka Allah telah berfirman: “Wahai para Rasul, makanlah dari segala sesuatu yang baik dan kerjakanlah amal shalih.” Dan Dia berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang telah kami berikan kepadamu.” Kemudian beliau menceritakan kisah seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, berambut kusut, dan berdebu menengahkan kedua tangannya ke  langit seraya berdoa: “Wahai Tuhan, wahai Tuhan”, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dikenyangkan dengan makanan haram, maka bagaimana orang seperti ini dikabulkan doanya.” (Shahih Muslim)

Dua ayat diatas dan dalil lainnya terdapat perintah Allah Ta’ala kepada kita akan pentingnya makan makanan yang baik, yaitu yang murni halal. Rasulullah SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAM telah menjelaskan kepada kita bahwa memakan harta haram menjadi penghalang terkabulnya doa dan tertolaknya seluruh amal shalih. Jikapun amal tidak diterima, niscaya kehidupan seseorang dan keluarganya akan berubah menjadi petaka, wal ‘iyadzu billah.

Allah Ta’ala berfirman:
“Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir.” (At-Taubah [9] : 55)

Rasulullah SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAM bersabda:
“Setiap jasad yang tumbuh dari keharaman, maka neraka lebih pantas baginya.” (Shahih Al-Jami’)

Hadist ini menjelaskan bahaya memakan makanan haram baik baginya sendiri maupun keluarga di dunia dan akhirat.

(Dirangkum dari 99 Tips Rumah Tangga Bahagia, Dr. Musyabbab bin Fahd Al-Ashimi)

Posting Komentar

 
Top