Keluarga Dakwah - Tips Rumah Tangga Bahagia #63
Fakir bukanlah aib, bahkan kadang kefakiran itu berperan mendekatkan anggota keluarga untuk saling melayani. Suami-istri yang sukses adalah yang menjalani kehidupan bersama sesuai kondisi ekonomi dan ridha Allah. Meski demikian, suami dituntut berusaha menambah income keluarga, serta waspada jangan sampai terjatuh dalam kubangan hutan.
Suatu hari Rasulullah SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAM bersabda kepada para sahabat RA:
“Demi Allah, bukan kefakiran yang aku khawatirkan atas kalian. Namun aku takut dunia dibentangkan untuk kalian sebagaimana dibentangkan untuk orang-orang sebelum kalian, lalu kalian berlomba-lomba sebagaimana mereka berlomba mengejarnya, kemudian dunia akan membinasakan kalian sebagaimana telah membinasakan mereka.” (Shahih Al-Bukhori)
Rasulullah SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAM bersabda:
“Iringilah antara haji dan umroh, karena keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana perapian menghilangkan kotoran besi, emas, dan perak. Haji mabrur tidak ada pahala kecuali surga.” (Shahih Al-Jami’)
Di antara sebab yang dibolehkan untuk mengangkat ekonomi keluarga; mengerjakan amal-amal shalih yang dapat mengundang rezeki seperti; istighfar, doa, silaturrahim, istiqomah taat kepada Allah, sedekah, dan lainnya.
Adapaun pratik yang dapat membantu memperbaiki ekonomi di antaranya; bisnis di dalam dan luar rumah, menghargai harta dan tidak salah mengalokasikan, menjauhi profesi haram. Selain itu perlu membuat anggaran pengeluaran, berikut rancangan anggaran untuk digunakan, disimpan, dan diinvestasikan.
(Dirangkum dari 99 Tips Rumah Tangga Bahagia, Dr. Musyabbab bin Fahd Al-Ashimi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar