0
Keluarga Dakwah - Kecukupan dan tingginya kelas ekonomi keluarga adalah karunia yang Allah Ta’ala berikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Suami-istri bijak akan menggunakan nikmat ini dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala, memperbaiki kualitas pangan, papan, kesehatan, pendidikan maupun perkara-perkara penting lain yang dapat menyokong langgengnya keluarga. Di samping untuk sedekah, dana sosial, dan membantu kaum muslimin lainnya.

Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai kecukupan harta ini berakibat menyelisihi perintah Allah, membuat keluarga berantakan, dan pertikaian satu sama lain. Allah Ta’ala berfirman:

“Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kamurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia,” (Thaha [20] : 81)

“Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Ssungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Al-Qashash [28] : 77)

Rasulullah SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAM bersabda:

“Sesungguhnya Allah jika memberikan suatu nikmat kepada seorang hamba, Dia suka melihat tanda kenikmatan itu. Dia membenci fakir dan berpura-pura fakir. Dia juga murka terhadap peminta-minta yang memaksa, serta mencintai seorang pemalu yang menjaga diri dan berusaha menjaga diri dari meminta-minta.” (Shahih Al-Jami’)

Rasulullah SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAM bersabda:

“Sebaik-baik harta yang shalih (halal) adalah milik seorang yang shalih.” (Hadist shahih, Bulughul Maram)

Rasulullah SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAM bersabda:

“Sesungguhnya orang-orang yang mempermainkan harta Allah pada jalan yang tidak benar, niscaya bagi mereka neraka pada hari kiamat,” (Shahih Al-Bukhori)

Perempuan juga termasuk dalam ancaman hadist ini.

Rasulullah SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAM bersabda:

“Wahai manusia, sesungguhnya kaya itu bukan dengan banyaknya harta, kaya itu kaya hati. Dan sesungguhnya Allah menyempurnakan rezeki yang telah ditetapkan bagi seorang hamba, maka baiklah dalam meminta. Ambillah yang halal dan tinggalkanlah yang haram.” (Shahih Al-Jami’)

(Dirangkum dari 99 Tips Rumah Tangga Bahagia, Dr. Musyabbab bin Fahd Al-Ashimi)

Posting Komentar

 
Top