Keluarga Dakwah - Tip Keluarga bahagia di urutan yang ke 80 adalah "Aku bukan dia", Termasuk perkara yang menganggu rumah tangga adalah membanding-bandingkan dengan orang lain. Bisa jadi hal ini akan mengakibatkan pertikaian keduanya. Perlu hati-hati dari masalah semacam ini, meskipun bermaksud memotivasi, memperingatkan, atau ingin mewujudkan suatu harapan.
Suami tidak boleh membandingkan istrinya dengan ibu, saudari, atau perempuan lain. Begitu pula dengan istri, tidak boleh membandingkan suaminya dengan ayah, saudara, atau lelaki lain. Demikian pula denga orang tua, mereka tidak boleh membandingkan anak-anak dengan anak orang lain. Sikap membanding-bandingkan selalu menganggu dan menyakiti perasaan. Ada kalanya dapat melahirkan respon lain yang akhirnya tidak baik.
Dr. Nayif Muhammad seorang pakar psikologi mengatakan, “ Musuh terbesar, paling dibenci, dan paling banyak mengundang cemburu, prasangka, dan dendam istri adalah wanita lain, yang suami terus membanding-bandingkannya dengan si istri. Sikap membanding-bandingkan seperti ini akan membuat istri merasa banyak kekurangan, dan merusak kepribadian dan kondisinya. Istri akan membiarkan dirinya merasakan pahit dan membenci diri sendiri, suami, dan wanita lain.” (www.forum.elwlid.com)
Dr. Muhammad Ghazi seorang psikiater berpendapat, “ sikap membandingkan kadang kala berdampak positif bagi seseorang untuk meningkatkan kualitas. Ini sisi positifnya. Adapun sisi negatifnya, tajamnya sikap membandingkan berubah menjadi kecemasan yang menggeluyuti seseorang. Hal ini akan menyibukkan pikiran secara berlebihan. Berlebihan dalam membandingkan terkadang mengakibatkan masing-masing suami-istri lari dari pasangannya.” (www.saaid.net)
(Dirangkum dari 99 Tips Rumah Tangga Bahagia, Dr. Musyabbab bin Fahd Al-Ashimi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar