Keluarga Dakwah - Pada dasarnya, kehidupan rumah tangga harus tetap eksis, itulah yang harus dijalani oleh pasangan suami-istri. Di samping itu, keduanya harus hati-hati dari segala hal yang dapat memutuskan, apalagi cerai, atau ucapan dan perbuatan apapun yang mengakibatkan peceraian.
Istri harus menjaga supaya tidak berbuat, berucap, bertindak hal-hal yang dapat memicu suami keluar dan melampaui batas, sehingga ia marah dan menceraikannya. Begitu pula suami, dia tidak boleh tergesa-gesa mentalak, dan jangan membiasakan lisan dengan kalimat talak. Di sisi lain harus hati-hati dari segala tindakan yang dapat menghina, atau menurunkan derajat dan kemuliaan istri, kerena ia saudari secara kemanusiaan dan agama, serta pendamping perjalanan hidup. Rasulullah SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAM bersabda :
“Halal yang paling dibenci oleh Allah Ta’ala adalah talak.” (Hadist Shahih, Abu Dawud)
Rasulullah SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAM bersabda :
“Siapapun istri yang meminta cerai kepada suami tanpa alasan (yang benar), maka haram baginya bau surga.” (Shahih At-Tirmidzi)
Riset membuktikan bahwa cerai-berainya keluarga, terutama karena kasus perceraian, termasuk faktor terbesar terjadinya tindak kriminal. Akan terekam dalam benak anak yang tumbuh dalam keluarga seperti ini gambaran buruk rumah tangga dan peran yang dimainkan suami-istri di tengah masyarakat. (http://uqu. edu.sa)
Penelitian lapangan yang dilakukan gordon berlin menghasilkan bahwa rumah tangga yang eksis adalah pondasi kemajuan dan kesuksesan dalam segala bidang. Rata-rata anak yang gagal dalam belajar atau meninggalkan studi di usia dini adalah anak-anak yang kedua orang tuanya bercerai. Begitu pula dengan perilaku menyimpang pada anak seperti mencuri, narkoba, dan lainnya, penyebab utamanya adalah orang tua yang bercerai. (www.kaheel7.cm)
(Dirangkum dari 99 Tips Rumah Tangga Bahagia, Dr. Musyabbab bin Fahd Al-Ashimi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar