Keluarga Dakwah - Mempelajari metode Nabi dalam mendidik anak, sebab segala petunjuk urusan kehidupan itu sudah ada dalam al-Quran dan sunnah-sunnah Nabi.
Beberapa metode yang pernah diajarkan Rasululullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam dalam perbaikan pendidikan khususnya perilaku sosial kepada anak-anak sebagai berikut;
Pertama: Menjadi Teladan
Cara yang paling efektif menularkan adab kepada anak adalah melalui pendidikan keteladanan.
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, ia berkata: Aku menginap di rumah bibiku Maimunah. Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassallam biasa bangun kemudian berwudhu dengan wudhu yang ringan dari kendi yang digantung. Setelah itu, ia shalat. Akupun berwudhu sama seperti wudhu Nabi.
Kedua: Mencari waktu tepat dalam memberi pengarahan
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam sangat memperhatikan waktu dan tempat untuk membangun pola pikir anak dan menumbuhkan akhlak yang baik.
Pertama, dalam perjalanan. Diceritakan oleh Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh At-tirmidzi, aku di belakang Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassallam pada suatu hari lalu Nabi bersabda: Hai anak kecil. Aku menjawab: Labbaik Ya Rasulallah. Nabi bersabda: Jagalah agama Allah niscaya Dia menjagamu.
Aecara psikologis, seorang anak dalam perjalanan biasanya siap menerima nasihat dan pengarahan karena dalam kondisi gembira didukung oleh suasana alam terbuka yang nyaman.
Kedua, waktu makan
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari Umar bin Abu Salamah Ra ia berkata: Aku masih anak-anak ketika berada dalam pengawasan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam. Tanganku bergerak kesana kemari di atas nampan makanan. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda: Hai anak kecil….sejak itu begitulah cara makanku.
Anak-anak ketika menghadapi makanan terkadang kita jumpai melakukan hal-hal yang tidak pantas.
Seperti berebut makanan, duduk dengan kaki diangkat dan sebagainya. Saat itulah pentingnya orang tua mendampingi dan mengarahkan anak untuk berbuat santun dan sopan.
Ketiga, waktu anak sakit
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Anas ibn Malik Ra berkata: Seorang anak Yahudi pernah dijenguk oleh Rasulullah.
Nabi duduk di dekat kepalanya dan bersabda kepadanya: Masuk Islamlah kamu. Anak itu melihat ke arah bapaknya yang saat itu juga berada di sana. Si bapak berkata: Turutilah Abul Qasim. Maka, dia pun masuk Islam.
Dikatakan, meski sudah lama berinteraksi dengan anak dan keluarga Yahudi itu, tapi Nabi justru mengajaknya masuk Islam ketika sang anak sedang sakit dan dijenguk oleh Nabi.
Keempat: Bersikap adil terhadap semua anak
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari an-Nu’man bin Basyir Ra. Bahwa bapaknya membawanya menghadap Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan berkata: Sesungguhnya aku memberikan seorang budakku kepada anakku ini.
Rasulullah bertanya: Apakah seluruh anakmu engkau beri pemberian yang sama dengannya? Dia menjawab: tidak. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda: Jangan engkau persaksikan aku dalam kejahatan.
Kelima: Memberikan Hak Anak
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari Sahl bin Sa’ad Ra, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam diberi minuman. Nabipun minum dan diapit oleh seorang anak kecil di samping kanan sedang di samping kiri Nabi tampak berjejer beberapa orang dewasa.
Nabi menoleh kepada anak itu, apakah engkau mengizinkanku untuk memberi minum kepada mereka terlebih dahulu?
Anak kecil itu menjawab: tidak, aku tidak akan memberikan bagianku darimu kepada seorang pun. Maka, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam meletakkan cawan itu di tangannya.
Kisah ini mengajarkan penghormatan hak kepada anak kecil, dan bukan justru mengorbankannya untuk kepentingan orang dewasa.
Sebab menunaikan hak anak mengajarkan mereka untuk menerima kebenaran dan menumbuhkan karakter positif tentang memberi dan menerima.
Keenam: Membantu anak berbakti dan ta’at.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam mendoakan orang tua yang memberikan peluang atau mendukung anak-anak untuk berbakti dan ta’at agar mendapatkan rahmat dan ridha Allah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Raulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda: Semoga Allah merahmati orang tua yang membantu anaknya berbakti kepadanya.
Juga, diriwayatkan oleh ath-Thabarani dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda: Bantulah anak-anak kalian untuk berbakti. Barang siapa yang menghendaki, dia dapat mengeluarkan sifat durhaka dari anaknya.
Cara sederhana membantu anak untuk berbakti adalah tidak membebani mereka dengan sesuatu yang sulit.
Mengarahkan untuk mengerjakan kebaikan sesuai dengan porsi umur dan kemampuannya. Tentunya dengan bertambahnya umur dan fisik, beban anak juga akan bertambah. (Hidayatullah / Keluarga Dakwah)
Posting Komentar