0


Keluarga Dakwah - Qiyamullail bukanlah satu-satunya mahar bidadari. Jalan kebaikan menuju jannah beragam bentuknya, dan itu merupakan karunia Allah Ta’ala bagi hamba-hamba-Nya. Terlebih bagi para mujahid fi sabilillah, di mana mereka mengorbankan harta dan jiwa mereka untuk Allah Ta’ala dengan jannah sebagai imbalannya. Terlampau banyak kisah romantis yang menyebutkan pertemuan calon syahid dengan bidadari. Yang paling fenomenal adalah bidadari yang bernama ‘ainul mardhiyah.

Pun, dengan qiyamullail. Ia merupakan mahar bagi peminang bidadari. Inilah senandung para bidadari yang menyindir orang-orang yang bersemangat banci namun merindukan bersanding dengan mereka yang bermata jeli;

Apakah kamu meminta bidadari sepertiku

Sedangkan kedua matamu tertidur

Tidurnya kekasih bagiku hukumnya haram

Karena kami diciptakan bagi setiap orang

Yang memperbanyak shalat dan shiyam

Azhar bin Mughits Rahimahullah berkata, “Suatu malam aku bermimpi bertemu dengan seorang bidadari yang sangat cantik, lalu aku katakan kepadanya, milik siapa kamu ?” Dia menjawab, “Milik orang yang bangun malam pada musim dingin.”

Sebagian salaf ada yang enggan menghidupkan malam, lalu datanglah seseorang di dalam mimpinya sembari berkata kepadanya, “Bukankah kamu ingin segera meminang, lalu mengapa kamu bermalas-malasan ? Dia menjawab, “Bagaimana caranya ? “ Orang itu menjawab, “Bangunlah kamu di waktu malam, atau tidakkah kamu tahu bahwa orang yang mengerjakan shalat malam, malaikat berkata, “Peminang sudah bangun menemui pinangannya.”

Azhar bin Tsabit At-Taghlibi juga berkata, “Ayahku termasuk orang yang senang bangun malam. Pada suatu hari ayahku bangun malam, aku bermimpi melihat seorang yang wanita cantik yang menyerupai wanita dunia. Aku katakan padanya, “Siapa kamu ?” Dia menjawab, “Bidadari.” Aku bertanya, “Maukah kamu nikah dengan aku ?” Dia menjawab, “Pinanglah aku wahai tuanku, dan berilah maharku ?” Aku bertanya kepadanya, “Apa maharmu ?” Dia menjawab, “Tahajud yang panjang.”

Namun, dari kisah ahlul lail, orang yang sering qiyamullail yang paling indah adalah apa yang pernah dialami oleh tabi’in agung, Abu Sulaiman Ad-Darani. Kisahnya singkat namun kata-kata bidadari yang menegurnya terasakan keindahannya bagi orang yang membaca kisahnya. (oase Imani)

Posting Komentar

 
Top