0
Dosa-dosa Besar: 1 Syirik
Keluarga Dakwah - Dosa-dosa Besar: 1 Syirik

Dosa terbesar adalah syirik kepada Allah Ta’ala.

Syirik 1 (Syirik Akbar), menjadikan Allah sekutu; menyembah selain Allah baik berbentuk batu, pohon, matahari, bulan, seorang nabi, seorang syaikh, bintang, malaikat, dan lain-lain.

Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (An-Nisaa: 48)

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Luqman: 13)

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۖ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۖ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun” (Al-Maaidah: 72)

Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

“Maukah kalian aku beritakan tentang dosa paling besar (tiga kali)?” Mereka menjawab,”Mau wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda,”Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” Rasulullah tadinya bersandar lalu duduk tegak dan bersabda,”Ketahuilah, dan ucapan palsu. Ketahui pula, persaksian palsu.” Rasulullah terus mengulang-ulang hingga kami berkomentar,”Seandainya saja beliau diam.” (Muttafaq ‘Alaihi)

Syirik 2, Riya’ saat melakukan amal ibadah sebagaimana firman Allah,

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". (Al-Kahfi: 110)

Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,

“Jauhilah oleh kalian syirik kecil.” Mereka (para sahabat) bertanya,”Wahai Rasulullah, apakah syirik kecil itu?” Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam menjawab,”Riya’, Allah Ta’ala pada saat memberi balasan kepada para hamba atas amal perbuatan mereka berfirman,’Pergilah kalian menemui orang-orang yang amal kalian perlihatkan kepada mereka di dunia dan lihatlah apakah kalian mendapatkan pahala dari mereka’.” (HR Ahmad dan Tirmidzi)

(Al –Kabair, Imam Adz-Dzahabi, Darul Falah, hal. 1-2)

Posting Komentar

 
Top