Jalinan Keluarga Dakwah - Ada sebagian aktivis islam yang bergaul dengan istrinya secara tidak wajar. Mereka banya mengabiskan waktu untuk berbagai macam aktivitas dan meninggalkan istrinya dirumah dalam waktu yang lama. Bagaimana pendapat ustad mengenai hal tersebut? Apakah demi pendidikan dan pekerjaan suami boleh mengorbankan waktu untuk sang istri?
Jawab
Seorang suami wajib menggauli istrinya dengan cara yang baik. Hal ini berdasarkan firman Allah :
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
"Dan bergaullah dengan mereka secara patut." (An-Nisa' :19)
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
"Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Al-Baqarah : 228)
Juga sabda Rasulullah kepada Abdullah bin Amru bin Ash ketika ia menyibukkan diri dengan shalat di malam hari dan berpuasa di siang hari: "Puasa dan berbukalah, tidur dan bangunlah. Berpuasalah tiga hari dalam dalam satu bulannya, sebab kebaikan itu akan diberikan balasan sepuluh kali dengan kebaikan semisalnya. Sesungguhnya dirimu mempunyai hak atas dirimu, istrimu mempunyai hak atas dirimu, dan tamumu mempunyai hak atas dirimu. Maka, berilah hak kepada orang yang memiliki haknya,"
Banyak hadits lain yang menjelaskan hal tersebut.
Jadi, seorang suami , baik aktivis maupun bukan, disyariatkan agar mempergauli istrinya dengan cara yang baik. Ia harus memberikan hak istrinya serta berusaha menyenangkannya sesuai dengan kemampuan. Menyenangkan istri bisa dengan cara memberi perhatian dan membantunya menyelesaikan sebagan pekerjaan rumah tangga. Seorang istri akan sangat senang jika diperhatikan dan dibantu.
Sesibuk apapun, seorang suami hendaknya meluangkan waktu husus untuk istri. Hal ini akan membahagiakan istri dan melancarkan komunikasi dengannya. Terlebih jika istri sendirian di rumah atau bersama anak-anak. Rasulullah telah bersabda:
"Sebaik-baik kalian adalah yang palingbaik kepada keluarganya dan aku yang paling baik di antara kalian kepada keluargaku." HR. Tirmidzi
Beliau bersabda: "Orang mukmin yang paling sempurna keimannya adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarga." HR. Tirmidzi
Wallahu 'alam
Posting Komentar