Bersegera menaati Allah adalah sebab kehidupan bahagia, tentram, tenang bagi diri, keluarga dan masyarakat. Ketaatan yang paling dicintai oleh Allah subhaanahu wa ta'ala adalah amalan-amalan fardhu sesuai waktunya, kemudian mengerjakan berbagai amalan sunnah berdasarkan waktunya, kemudian mengerjakan berbagai amalan sunnah berdasarkan waktunya. Berbagai amalan ketaatan ini akhirnya akan mengundang kecintaan Allah Ta’ala kepada hamba-Nya. Jika Allah telah mencintai, biscaya akan Dia mudahkan kehidupan dunia dan akhiratnya. Termasuk manusia akan turut mencintainya, terlebih pendamping hidupnya. Suami-istri yang baik adalah yang bersegera mentaati Allah Jalla wa ‘ala karena mengharapkan pahala-Nya, serta keinginan keras untuk melanggengkan keluarganya. Allah Ta’ala berfirman:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
”Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)
Allah Ta’ala berfirman dalam sebuah hadits Qudsi:
”Tidak henti-hentinya hamba Ku mendekatkan diri kepada ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya, maka Aku menjadi telinganya yang dengannya ia mendengar, menjadi matanya yang dengannya ia melihat, tangannya yang dengannya ia menggenggam, dan kakinya yang dengannya ia berjalan. Paabila ia mecinta Ku, akan Ku beri. Jika minta perlingungan niscaya akan Ku lindungi.” (HR Bukhori)
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:
”Sesungguhny jika Allah mencintai seorang hamba, Dia akan menyeru Jibril seraya berfirman, ‘Sesungguhnya Aku mencintai Fulan, maka cintailah ia!” Maka penduduk langitpun mencintainya. Kemudian diletakkan pegerimaan baginya di bumi.” (HR Muslim)
(Dirangkum dari 99 Tips Rumah Tangga Bahagia, Dr. Musyabbab bin Fahd Al-Ashimi)
Posting Komentar