0


Keluarga Dakwah - Pernah sutu ketika Rosululloh shallahu ‘alaihi wasallam memasuki rumah beliau. Lalu bertanya kepad istri beliau tercinta ‘Aisyah  radhiyallahu ‘anha “apakah engkau memiliki sesutau yang bisa dimakan?” ‘Aisyah menjawab: tidak ada, wahai Rosululloh. Kemudian Rosululloh pun bersabda : “Kalau begitu aku puasa hari ini”. (HR. Muslim no. 2770)

Sungguh betapa mulianya pribadi Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam, beliau tidak banyak menuntut terhadap istri sampai pada urusan makan. Bila ada makanan beliau makan dan bila tidak ada maka beliaupun berpuasa.

Dari ketauladanan beliau tersebut bisa diambil sebuah pelajaran bahwa salah satu karakteristik keluarga yang ideal ataupun idaman adalah kesadaran mereka untuk lebih mengedepankan penunaian kewajiban ketimbang penuntutan hak.

Untuk itulah seorang suami yang sekaligus menjadi ayah haruslah memahami betul kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan. Di antara kewajiban yang harus ditunaikan sebagai seorang suami dan ayah adalah sebagai berikut :

💧 Menjadi pembimbing bagi istri dan anak-anaknya.

💧Mencari nafkah untuk keluarganya.

💧Memberikan sandang, pangan dan papan untuk keluarganya.

💧Tidak boleh berlaku kasar dan keras kepada istri dan anak-anaknya.

💧Berupaya menjaga kemesraan dengan istri.

💧Menjadi guru dan tauladan bagi anak-anaknya.

💧Wajib mengajarkan kepada istri dan anaknya perkara-perkara syari’at Islam.

💧Mudah memaafkan terhadap kesalahan istri dan anaknya.

💧Tidak boleh membuka aib istri di depan orang lain.

💧Bersikap ‘iffah (menjaga diri dari perkara-perkara harom)

💧Bersikap husnu dzon terhadap istri dan anaknya

💧Berlaku adil terhadap keluarganya.

💧Memberikan izin kepada istrinya untuk keluar dalam perkara yang ma’ruf

💧Berpenampilan rapi dan tampan di depan istri.

Demikian beberapa perkara penting yang harus diperhatikan bagi seorang suami sekaligus ayah yang selalu mendamba terwujudnya keluarga sakinah.(Himayah Foundation / Keluarga Dakwah)

Posting Komentar

 
Top