Jalinan Keluarga Dakwah - Kelahiran, sesuatu yang sudah pasti mendatangkan kegembiraan bagi kedua orang tua khususnya sang ibu. Bagaimana tidak? Setelah melewati pertaruhan hidup mati ketika persalinan, kini dia dihadapkan wajah mungil nan lucu yang seketika meluruhkan rasa sakit dan lelah usai menjalani persalinan. Sebagaimana pembahasan pekan lalu yang berjudul “Selalu Berujung Kemuliaan”, bagaimana Islam mengarahkan kegembiraan tadi tetap dalam koridor robbani dan terlindung dari pengaruh syaithony.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
ما من بني أدم مولود إلا يمسه الشيطان حين يولد فيستهل صارخا من مس الشيطان غير مريم وابنها
“Tiada seorangpun dari bani Adam yang baru dilahirkan kecuali syaithan menyentuhnya ketika dilahirkan sehingga dia menangis karena sentuhan syaithan, kecuali Maryam dan putranya”
Rasulullah SAW telah memberi contoh kepada kita untuk membebaskan buah hati kita dari sentuhan syaithan tersebut, beliau mengumandangkan adzan di telinga kanan Al Hasan bin Ali ketika baru dilahirkan dan beriqamah di telinga kiri.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa anaknya terlahir, lalu dia beradzan di telinga kanannya dan beriqamah di telinga kirinya, maka dijauhkan darinya ummu shibyan.”
Dalam kitab sunannya, Imam Abu Dawud menerangkan bahwa ummu shibyan adalah jin wanita yang mengikuti bayi. Dan kalimah adzan adalah kalimah yang dibenci syaithan, dia akan lari terbirit-birit ketika mendengarnya. Selain itu, alangkah baiknya ketika kalimah thoyyibah (kata-kata yang baik) menjadi hal yang pertama kali didengar bayi.
Selain itu, ada sunnah lainnya yang hendaknya tidak ditinggalkan, yaitu mentahnik. Tahnik adalah menguyah kurma lalu meletakkan kunyahan itu di langit-langit mulut bayi. Terkandung nilai edukasi di balik sunnah ini, yaitu melatih bayi menggunakan mulutnya untuk menguyah makanan. Juga terkandung nilai kasih sayang, yaitu bagaimana sang bayi langsung mendapat perhatian pada hari-hari awal kehadirannya di dunia ini.
Adapun tata caranya, ambil sepotong kurma lalu kunyah seperlunya basahi dengan ludah anda. Buka mulut bayi dan suapkan kurma tersebut sambil diusap-usap di langit-langit mulut bayi.
Begitulah Islam, selalu menjaga penganutnya dari keburukan. Bahkan memberikan perlindungan kepada bayi yang baru lahir, yang belum mampu meimilih, membedakan, serta memutuskan mana yang baik mana yang buruk.
Posting Komentar